Respectnidea.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengonfirmasi bahwa dugaan mark up atau pembengkakan anggaran dalam proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) Whoosh telah masuk dalam tahap penyelidikan sejak awal 2025. Namun, lembaga antirasuah itu enggan mengungkap detail sejauh mana proses penyelidikan berjalan.
“Ya benar, jadi perkara tersebut saat ini sedang dalam tahap penyelidikan di KPK. Karena masih dalam tahap penyelidikan, informasi detail terkait progres atau perkembangan perkaranya belum bisa kami sampaikan secara rinci,” ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, kepada wartawan, Senin (27/10/2025).
Budi menegaskan, proses penyelidikan yang dilakukan KPK bersifat tertutup dan dilakukan secara hati-hati. Ia menyebut, penyelidikan yang dimulai sejak awal tahun menandakan lembaganya telah lebih dulu menangani kasus ini sebelum isu dugaan mark up proyek Whoosh ramai diperbincangkan publik.
“Adapun penyelidikan perkara ini sudah dimulai sejak awal tahun,” tambahnya.
Selain memastikan proses penyelidikan berjalan, KPK juga mengimbau masyarakat yang memiliki data atau informasi relevan terkait dugaan penyimpangan dalam proyek strategis nasional itu agar turut melapor.
“Tentu setiap informasi dan data, baik yang disampaikan melalui saluran pengaduan masyarakat, bisa menjadi pengayaan bagi tim untuk menelusuri dan mengungkap perkara ini,” kata Budi.
Seruan itu juga disampaikan kepada Mahfud MD, mantan calon wakil presiden 2024 sekaligus eks Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), yang sebelumnya menyoroti dugaan pembengkakan biaya proyek Whoosh.
Dalam unggahan di kanal YouTube Mahfud MD Official, Mahfud mengungkap adanya perbedaan mencolok antara estimasi biaya pembangunan yang disampaikan pihak Indonesia dan data dari pihak China.
Menurutnya, versi Indonesia mencatat biaya sekitar 52 juta dolar AS per kilometer, sedangkan versi China hanya 17–18 juta dolar AS per kilometer.
“Kalau benar begitu, berarti ada selisih sekitar tiga kali lipat dari biaya yang seharusnya,” ujar Mahfud.
Mahfud pun menegaskan dirinya siap membantu KPK apabila dibutuhkan dalam proses penyelidikan. “Kalau KPK ingin menyelidiki soal Whoosh, mereka tidak perlu menunggu laporan dari saya. Panggil saja saya, bukan diperiksa loh, tapi dimintai keterangan. Saya akan tunjukkan,” ucap Mahfud melalui akun X pribadinya.
Proyek Kereta Cepat Whoosh merupakan salah satu proyek infrastruktur terbesar di Indonesia yang melibatkan kerja sama antara Indonesia dan China. Dugaan adanya pembengkakan biaya pembangunan memunculkan kekhawatiran publik terkait transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana proyek tersebut.
KPK menegaskan akan bekerja secara independen dan profesional untuk memastikan setiap dugaan korupsi ditangani sesuai hukum. “Kami mengimbau publik tetap memberikan dukungan serta mempercayakan proses hukum kepada KPK,” tutup Budi.
