Respectnidea.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp700 miliar untuk pengembangan Pusat Data Nasional (PDN), yang disalurkan melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan hal ini dalam konferensi pers APBN KiTa yang diadakan secara daring di Jakarta, Kamis. “Untuk Kominfo ada Rp4,9 triliun yang sudah dibelanjakan, termasuk Rp700 miliar untuk Pusat Data Nasional,” jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa dikutip dari Antara, Jumat (28/06).
Anggaran untuk PDN termasuk dalam anggaran tematik APBN pada klaster infrastruktur, dengan realisasi mencapai Rp112,9 triliun hingga 31 Mei 2024. Selain itu, belanja infrastruktur melalui Kominfo juga digunakan untuk berbagai proyek penting lainnya.
Sebanyak Rp1,6 triliun dialokasikan untuk operasional dan pemeliharaan BTS 4G, Rp700 miliar untuk kapasitas satelit, dan Rp1,1 triliun untuk proyek Palapa Ring. “Jadi, total belanja untuk Kominfo mendekati Rp5 triliun,” tambah Sri Mulyani.
Pada Kamis (20/6), Pusat Data Nasional mengalami gangguan yang berdampak pada beberapa layanan publik, termasuk layanan keimigrasian. Pemerintah menjelaskan bahwa gangguan ini terjadi di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 akibat serangan siber oleh ransomware bernama Braincipher.
Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan langkah-langkah untuk menangani serangan siber tersebut.
“Kami telah melakukan isolasi data untuk menangani serangan siber di PDNS 2,” kata Semuel.
Pemerintah juga terus berupaya memulihkan berbagai layanan publik yang terdampak akibat gangguan ini. Saat ini, proses migrasi data sedang dilakukan oleh para pengelola layanan yang terkena dampak.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, memastikan bahwa Pusat Data Nasional yang sedang dibangun di Cikarang, Jawa Barat, akan memiliki arsitektur keamanan siber yang lebih kuat.
“Kami belajar dari insiden serangan siber di PDNS 2 dan akan memperkuat sistem keamanan siber pada PDN di Cikarang,” ujar Nezar Patria.
Baca Juga: Kejaksaan Agung RI Perketat Pengawasan Judi Online dengan Kebijakan Zero Tolerance