Respectnidea.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana memanggil mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang kini menjabat sebagai Komisaris PT Bank BJB. L
angkah ini dilakukan terkait penyelidikan kasus dugaan korupsi dalam pengadaan iklan di Bank BJB.
Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, telah mengidentifikasi peran Ridwan Kamil dalam kasus yang merugikan negara hingga Rp222 miliar tersebut.
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, menegaskan bahwa peran Ridwan Kamil dalam kasus ini telah dipetakan oleh tim penyidik.
“Saya pikir Pak Direktur (Asep Guntur) sudah pernah menyampaikan ya (Ridwan Kamil diperiksa sebagai komisaris BJB), itu mengacu ke situ saja, kalau memang sudah pernah disampaikan ya itu karena beliau yang memahami ya, memahami bagaimana perannya RK (Ridwan Kamil) di situ,” ujar Tessa di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan dikutip Kamis (24/04).
Meski demikian, Tessa belum mengungkapkan waktu pasti pemanggilan Ridwan Kamil. Ia menjelaskan bahwa jadwal pemeriksaan akan disesuaikan dengan rencana penyidikan yang tengah disusun.
“Kita menunggu jadwal pemanggilan Saudara RK di dalam rencana penyidikannya,” tambahnya.
KPK telah menetapkan lima tersangka dalam kasus ini, termasuk mantan Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi, dan sejumlah pihak dari divisi terkait hingga pengendali agensi iklan.
Kasus ini berawal dari pengadaan iklan yang berlangsung pada periode 2021 hingga 2023, dengan total anggaran Rp409 miliar. Dana tersebut didistribusikan kepada enam perusahaan, di antaranya PT CKMB sebesar Rp41 miliar, PT CKSB Rp105 miliar, dan PT AM Rp99 miliar.
Namun, menurut KPK, proses penunjukan agensi tidak mengikuti aturan pengadaan barang dan jasa yang berlaku.
Lembaga antikorupsi ini juga menemukan selisih pembayaran yang mengakibatkan kerugian negara lebih dari Rp200 miliar.
Sebagai bagian dari penyelidikan, KPK telah menggeledah beberapa lokasi terkait, termasuk rumah pribadi Ridwan Kamil.
Dari penggeledahan ini, penyidik berhasil menyita sejumlah dokumen penting yang dianggap relevan dengan kasus tersebut.
Selain itu, penggeledahan juga dilakukan di Kantor Bank BJB di Bandung, yang menjadi pusat aktivitas perusahaan.
Kasus ini menjadi sorotan publik, terutama karena melibatkan nama besar seperti Ridwan Kamil, yang dikenal luas sebagai salah satu tokoh publik berpengaruh.
Dalam upaya memastikan transparansi, KPK diharapkan dapat mengusut kasus ini hingga tuntas, termasuk mengungkap peran semua pihak yang terlibat tanpa pandang bulu.
Ridwan Kamil sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait pemanggilan tersebut. Namun, kehadirannya dalam proses pemeriksaan akan menjadi salah satu langkah penting dalam mengungkap kebenaran di balik kasus yang melibatkan dana besar ini.
Kasus dugaan korupsi pengadaan iklan di Bank BJB mencerminkan pentingnya pengawasan ketat dalam pengelolaan anggaran publik.
Ridwan Kamil, sebagai salah satu tokoh yang disebut dalam kasus ini, akan menghadapi proses hukum yang transparan dan akuntabel.
Dengan kerugian negara mencapai Rp222 miliar, masyarakat berharap KPK dapat memberikan keadilan dan memastikan tidak ada celah bagi praktik korupsi serupa di masa mendatang.