Di usianya yang ke-21, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) didorong untuk terus mengoptimalkan perannya dalam penghimpunan dan penyaluran zakat, karena zakat diyakini berperan penting dalam mengurangi kemiskinan dan mewujudkan keadilan sosial bagi masyarakat.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, yang hadir pada acara HUT Baznas ke-21 di Sultan, Jakarta, Senin (12/1), juga menyampaikan bahwa kehadiran Baznas semakin penting untuk meringankan beban ekonomi masyarakat. masyarakat di masa pandemi Covid19.
Zakat dapat disalurkan kepada masyarakat rentan dalam bentuk bantuan dan kepada UMKM yang terdampak agar dapat bertahan dari pandemi Covid19 dan mengurangi kerugian.
“Saya ingin memanfaatkan momenBaznas Award 2022 ini untuk mendorong kita semua meningkatkan sinergi dan kerjasama, baik dari pemerintah maupun swasta, sehingga penghimpunan dan penyaluran zakat di Indonesia dapat dioptimalkan untuk meningkatkan perekonomian. dan kesejahteraan masyarakat luas,” kata Menko PMK.
Dalam kesempatan tersebut, Menko PMK juga diakui sebagai sosok pendukung gerakan Zakat Indonesia selain Menko PMK, tokoh-tokoh dari berbagai elemen baik pemerintah maupun non pemerintah. Instansi pemerintah juga dinobatkan sebagai penerima Baznas Award 2022..
Hadir pula perwakilan dari beberapa penerima penghargaan , termasuk perwakilan keluarga (alm). BJ. Habibie, Allysa Wahid dan Yeni Wahid perwakilan keluarga (alm). Abdurrahman Wahid, perwakilan Menko Budang Perekonomian dan Menko Bidang Polhukam, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, serta sebagian perwakilan penerima penghargaan lainnya.
Secara pribadi dan kelembagaan, Menko PMK menyatakan akan terus mendukung inisiatif Baznas yang begitu kreatif dan inovatif dalam pengembangan berbagai program kegiatan untuk mengoptimalkan penghimpunan dan penyaluran zakat di Indonesia.
Sebagaimana diketahui, dari 192 unit penghimpun zakat (UPZ) yang terdiri dari 28 UPZ kementerian, 37 lembaga negara, 41 BUMN dan 83 perusahaan swasta, total penghimpunan zakat, infaq dan sedekah (ZIS) pada tahun 2021 hanya mencapai Rp 615 miliar. .Sementara itu, potensi zakat di Indonesia mencapai Rp 327,6 triliun per tahun berdasarkan data Baznas Center for Strategic Studies 2021.
“Berdasarkan angka ini, saya pikir semua orang harus terus bekerja keras untuk meningkatkan kerjasama dan saling mendukung dalam kesadaran masyarakat luas sehingga agar ZIS kita bisa dioptimalkan untuk memberi dampak bagi kemajuan bangsa,” pungkas Muhadjir.