Respectnidea.com – Seorang pegawai Bank Indonesia (BI) ditemukan tewas diduga akibat bunuh diri di komplek perkantoran BI pada Senin (26/05).
Pegawai BI yang diketahui berinisial RANK (23), rupanya memegang posisi cukup strategis di tempatnya bekerja. Diketahui bahwa RANK ternyata bekerja sebagai asisten manajer sejak Januari 2025.
Menurut laporan dari Kapolsek Metro Gambir, Kompol Rezeki Respati, insiden ini pertama kali diketahui setelah Chief Security BI melaporkannya pada Senin pagi.
“Benar adanya informasi mengenai pegawai BI yang meninggal dunia di Kompleks Perkantoran BI Jakarta Pusat, pada Senin, 26 Mei 2025 pagi hari setelah mendapatkan informasi dari Chief Security BI pada pagi hari,” ujar Kompol Rezeki dikutip Rabu (28/05).
Berdasarkan rekaman CCTV, RANK tiba di gedung BI sekitar pukul 05.48 WIB. Ia menaiki lift menuju lantai 15 Gedung Tipikal dan terlihat melompat dari rooftop barat sekitar pukul 06.07 WIB. Tragisnya, tak ada tanda-tanda kehadiran orang lain di lokasi kejadian yang mengindikasikan adanya unsur kekerasan.
“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” ungkap Rezeki, mengonfirmasi bahwa tindakan tersebut diduga murni bunuh diri.
Bank Indonesia turut menyampaikan duka mendalam atas insiden ini. Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menyatakan bahwa pihaknya bersama keluarga korban telah mengurus segala proses pemakaman dengan baik. Dalam pernyataannya, ia juga mengajak masyarakat untuk mendoakan almarhum agar mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan.
“Kami sangat kehilangan salah satu anggota keluarga besar BI,” ucap Denny.
Spekulasi terkait alasan di balik tindakan tragis ini ramai diperbincangkan di media sosial. Salah satu akun di platform X (@DirekturBI) menyebutkan bahwa tekanan kerja dan beban tugas tinggi mungkin menjadi pemicu utama.
“Pagi ini ada pegawai BI yang bunuh diri karena depresi akibat beban kerja dan tekanan,” tulis akun tersebut.
Namun, hingga kini, belum ada pernyataan resmi yang mengonfirmasi alasan tersebut.
Kejadian ini menjadi pengingat serius akan pentingnya menjaga kesehatan mental, terutama di lingkungan kerja yang penuh tekanan. Terlebih bagi generasi muda seperti RANK, yang harus menghadapi tantangan besar di usia produktifnya.
Bank Indonesia dan instansi lain diharapkan dapat lebih memperhatikan kesejahteraan karyawannya, bukan hanya dari sisi material, tetapi juga emosional. Dukungan psikologis dan fasilitas konseling bisa menjadi langkah penting untuk mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan.
Insiden ini mengajarkan kita untuk lebih peka terhadap kondisi mental orang-orang di sekitar kita. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang menghadapi tekanan berat, jangan ragu untuk mencari bantuan. Ada banyak layanan konseling dan hotline yang siap membantu, termasuk sahabat dan keluarga yang selalu peduli.
Semoga almarhum RANK mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarganya diberikan ketabahan menghadapi musibah ini.